Rabu, 29 Mei 2013

Pernahkah Kamu Mengalami Tindihan? (part.2)


Malfungsi tidur menurut Al Cheyne, peneliti dan Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis merupakan halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap Rapid Eye Movement (REM). Sebagai pengetahuan saja nih ya? Berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahap. Tahapan ini adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam, dan tahap REM (pada tahap REM inilah mimpi terjadi).

Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti urutan tahapan tidur yang semestinya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM). Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM, tapi tubuh belum bangun, di sinilah sleep paralysis terjadi.

Pernahkah Kamu Mengalami Tindihan? (part.1)


Temen2 pernah ngalamin tindihan ga? Banyak yang beranggapan bahwa itu terjadi karena ulah mahluk alus yang nidih tubuh kita. Padahal enggak banget. Anggapan ntuh ada karena orang yang ngalamin tindihan tsb sering melihat bayangan item atau semacemnya.

Kalo dalam kacamata medis, keadaan saat orang mau tidur atau bangun tidur kemudian merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralyisis alias lumpuh tidur(karena tubuh kita tak bisa bergerak dan serasa lumpuh). Hampir setiap orang pernah mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya.

Tindihan bisa terjadi pada lelaki maupun perempuan. Dan usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun. Sleep paralysis berlangsung dalam hitungan detik, hingga menit. Nah... Yang menarik nih...,

Sabtu, 19 Januari 2013

Muslimah, Dengan Islam Dirimu Lebih Berarti


Muslimah, Dengan Islam Dirimu Lebih Berarti

Pada abad pertengahan, Eropa menyaksikan kebiadaban yang sangat tidak berperikemanusiaan terhadap perempuan. Sebanyak sembilan juta perempuan dibakar hidup-hidup oleh sebuah Dewan Khusus dengan sebuah kesimpulan bahwa “kaum perempuan tidak mempunyai jiwa”.
Di Yunani, Lembaga Filsafat dan Ilmu Pengetahuan telah memandang perempuan secara tirani dan tidak memberinya kedudukan berarti di masyarakat. Mereka menganggap perempuan adalah makhluk yang lebih rendah dari laki-laki.
Sampai beberapa abad kemudian perempuan tetap menjadi objek penderita dan dianggap sebagai makhluk yang sering membawa bencana, seperti ungkapan Socrates, “Perempuan adalah sumber besar dari kekacauan dan perpecahan di dunia.”
Tapi alhamdulillah Allah mendatangkan islam ke muka bumi ini. Islamlah yang kemudian mengubah berbagai persepsi dan perlakuan yang sangat tidak adil terhadap kaum perempuan. Islam datang untuk melakukan pemberdayaan terhadap potensi kebaikan manusia, baik laki-laki maupun perempuan, agar mereka menjadi hamba yang menaati Tuhan-Nya. Kejahiliyahan telah dihapuskan dengan cahaya islam. Di sisi Nabi, kaum perempuan amat dimuliakan.
Mereka mendapat tarbiyah dari Nabi SAW, dengan diarahkan menuju kepada posisi dan peran yang adil antara laki-laki dan perempuan, Tidak ada diskriminasi status kemanusiaan dan potensi keduanya. Tarbiyah dari Nabi SAW telah mencerahkan kaum perempuan, sehingga mereka mendapatkan kesetaraan dalam harkat kemanusiaan dan potensi kebaikan. Islam memberikan peluang yang sama besar pada laki-laki maupun perempuan untuk mereguk sebanyak mungkin pahala yang Allah sediakan bagi mereka yang beramal.
Kontribusi seorang muslimah sangat diperlukan terutama bagi islam.. Oleh karena itu, sudah selayaknya seorang muslimah senantiasa berupaya untuk meningkatkan sumber dayanya dengan menitik beratkan pada pengembangan aspek – aspek berikut, meliputi :

Aspek Kedalaman Spritual
Aspek spritual berkaitan dengan pembentukan integritas muslimah dimana ia di tuntut untuk manjadi sosok yang mempunyai keyakinan yang teguh dan berkepribadian.

Aspek Perilaku
Aspek perilaku berkaitan dengan moralitas muslimah, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial yang siap berperan bagi kehidupan lingkungan sekitarnya.

Aspek Ilmu Pengetahuan dan Intelektual
Aspek ilmu pengetahuan dan intelektual berkaitan dengan kemampuan teoritis muslimah sebagai manusia yang mampu membaca berbagai macam persoalan dari sudut pandang ilmiah dan analisis yang tajam sehingga mampu memberi pemecahan (problem solving) yang bisa dilakukan secara sistematis.

Aspek Ketrampilan
Aspek ketrampilan berkaitan dengan kemampuan muslimah dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada pada dirinya sehingga membentuk skill yang diharapkan memberi makna tersendiri bagi kehidupannya baik disaat sekarang maupun yang akan datang.

Era globalisasi yang semakin mendunia, kian menuntut kaum muslimah untuk mengoptimalkan diri. Di samping tuntutan zaman, juga karena peran muslimah itu sendiri yang cukup punya andil besar di berbagai bidang kehidupan. Yang terpenting adalah, dimanapun kita berperan, kita harus mengemban misi yang sama, yaitu amar makruf dan nahi munkar. Termasuk juga saat menjalankan semua aktifitas baik di dalam dan di luar lingkungan sekolah.
So, jadilah muslimah yang lebih berarti dengan Islam dan untuk Islam..

Maraji ’ : Keakhwatan 1 by Cahyadi Takariawan, dkk.

Jumat, 18 Januari 2013

Larangan Berhubungan dengan Jin


Jin adalah salah satu makhluk ghaib yang telah diciptakan Allah swt untuk beribadah kepada-Nya.
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (Adz-dzariyat: 56).
Sebagaimana malaikat, kita tidak dapat mengetahui informasi tentang jin serta alam ghaib lainnya kecuali melalui khabar shadiq (riwayat & informasi yang shahih) dari Rasulullah saw baik melalui Al-Quran maupun Hadits beliau yang shahih. Alasan nya adalah karena kita tidak dapat berhubungan secara fisik dengan alam ghaib dengan hubungan yang melahirkan informasi yang meyakinkan atau pasti.
Katakanlah: “tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak mengetahui bila (kapan) mereka akan dibangkitkan. (An-Naml: 65)
Dia adalah Tuhan yang mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu. (Al-Jin: 26-28).
Manusia diperintahkan oleh Allah swt untuk melakukan muamalah (pergaulan) dengan sesama manusia, karena tujuan hubungan sosial adalah untuk melahirkan ketenangan hati, kerja sama yang baik, saling percaya, saling menyayangi dan saling memberi. Semua itu dapat berlangsung dan terwujud dengan baik, karena seorang manusia dapat mendengarkan pembicaraan saudaranya, dapat melihat sosok tubuhnya, berjabatan tangan dengannya, melihatnya gembira sehingga dapat merasakan kegembiraan nya, dan melihatnya bersedih sehingga bisa merasakan kesedihannya.
Allah swt mengetahui fitrah manusia yang cenderung dan merasa tenteram bila bergaul dengan sesama manusia, oleh karena itu, Dia tidak pernah menganjurkan manusia untuk menjalin hubungan dengan makhluk ghaib yang asing bagi manusia. Bahkan Allah swt tidak memerintahkan kita untuk berkomunikasi dengan malaikat sekalipun, padahal semua malaikat adalah makhluk Allah yang taat kepada-Nya. Para nabi dan rasul alahimussalam pun hanya berhubungan dengan malaikat karena perintah Allah swt dalam rangka menerima wahyu, dan amat berat bagi mereka jika malaikat menampakkan wujudnya yang asli di hadapan mereka. Oleh karena itu tidak jarang para malaikat menemui Rasulullah saw dalam wujud manusia sempurna agar lebih mudah bagi Rasulullah saw untuk menerima wahyu.
Tentang ketenteraman hati manusia berhubungan dengan sesama manusia Allah swt berfirman:
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Ar-Rum: 21).
Makna “dari jenismu sendiri’ adalah dari sesama manusia, bukan jin atau malaikat, atau makhluk lain yang bukan manusia. Karena hubungan dengan makhluk lain, apalagi dalam bentuk pernikahan, tidak akan melahirkan ketenteraman, padahal ketenteraman adalah tujuan utama menjalin hubungan.


Beberapa Informasi tentang Jin dari Al-Quran & Hadits

a. Jin diciptakan dari api dan diciptakan sebelum manusia

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelumnya dari api yang sangat panas. (Al-Hijr: 26-27).
Malaikat telah diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari tanah (yang telah dijelaskan kepada kalian). (Muslim)
Perbedaan asal penciptaan ini menyebabkan manusia tidak dapat berhubungan dengan jin, sebagaimana manusia tidak bisa berhubungan dengan malaikat kecuali jika jin atau malaikat menghendakinya. Apabila manusia meminta jin agar bersedia berhubungan dengannya, maka pasti jin tersebut akan mengajukan syarat-syarat tertentu yang berpotensi menyesatkan manusia dari jalan Allah swt.

b. Jin adalah makhluk yang berkembang biak dan berketurunan

Dan (Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zhalim. (Al-Kahfi: 50).
Al-Quran juga menyebutkan bahwa di antara bangsa jin ada kaum laki-laki nya (rijal) sehingga para ulama menyimpulkan berarti ada kaum perempuannya (karena tidak dapat dikatakan laki-laki kalau tidak ada perempuan). Dengan demikian berarti mereka berkembang biak.
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (Al-Jin: 6).

c. Jin dapat melihat manusia sedangkan manusia tidak dapat melihat jin

Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (Al-A’raf: 27).
Hal ini membuat kita tidak dapat berhubungan dengan mereka secara wajar sebagaimana hubungan sesama manusia. Kalau pun terjadi hubungan, maka kita berada pada posisi yang lemah, karena kita tidak dapat melihat mereka dan mereka bisa melihat kita.

d. Bahwa di antara bangsa jin ada yang beriman dan ada pula yang kafir, karena mereka diberikan iradah (kehendak) dan hak memilih seperti manusia.

Dan sesungguhnya di antara kami ada jin yang taat dan ada (pula) jin yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus. Adapun jin yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka Jahanam. (Al-Jin (72): 14-15).
Meskipun ada yang muslim, tapi karena jin makhluk ghaib, maka tidak mungkin muncul ketenteraman hati dan kepercayaan penuh bagi kita terhadap keislaman mereka, apakah benar jin yang mengaku muslim jujur dengan pengakuannya atau dusta?! Kalau benar, apakah mereka muslim yang baik atau bukan?! Bahkan kita harus waspada dengan tipu daya mereka.
Berhubungan dengan jin adalah salah satu pintu kerusakan dan berpotensi mendatangkan bahaya besar bagi pelakunya. Potensi bahaya ini dapat kita pahami dari hadits Qudsi di mana Rasulullah saw menyampaikan pesan Allah swt:
Dan sesungguhnya Aku telah menciptakan hamba-hamba-Ku semua dalam keadaan hanif (lurus), dan sungguh mereka lalu didatangi oleh setan-setan yang menjauhkan mereka dari agama mereka, mengharamkan apa yang telah Aku halalkan, dan memerintahkan mereka untuk menyekutukan-Ku dengan hal-hal yang tidak pernah Aku wahyukan kepada mereka sedikit pun. (Muslim)

Dalil lain tentang larangan berhubungan dengan jin adalah:

Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (Al-Jin: 6).
Tujuan seorang muslim melakukan hubungan sosial adalah dalam rangka beribadah kepada Allah swt dan berusaha meningkatkannya atau untuk menghindarkan dirinya dari segala hal yang dapat merusak ibadahnya kepada Allah. Melakukan hubungan dengan jin berpotensi merusak penghambaan kita kepada Allah yaitu terjatuh kepada perbuatan syirik seperti yang dijelaskan oleh ayat tersebut. Ketidakmampuan kita melihat mereka dan kemampuan mereka melihat kita berpotensi menjadikan kita berada pada posisi yang lebih lemah, sehingga jin yang kafir atau pendosa sangat mungkin memperdaya kita agar bermaksiat kepada Allah swt.
Bagaimana berhubungan dengan jin yang mengaku muslim? Kita tetap tidak dapat memastikan kebenaran pengakuannya karena kita tidak dapat melihat apalagi menyelidiki nya. Bila jin tersebut muslim sekalipun, bukan menjadi jaminan bahwa ia adalah jin muslim yang baik dan taat kepada Allah.
Di samping itu, tidak ada manusia yang dapat menundukkan jin sepenuhnya (taat sepenuhnya tanpa syarat) selain Nabi Sulaiman as dengan doanya:
Sulaiman berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pemberi”. (Shad (38): 35).
Maka berhubungan dengan jin tidak mungkin dilakukan kecuali apabila jin itu menghendakinya, dan sering kali ia baru bersedia apabila manusia memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat ini dapat dipastikan secara bertahap akan menggiring manusia jatuh kepada kemaksiatan, bahkan mungkin kemusyrikan dan kekufuran yang mengeluarkannya dari ajaran Islam. Na’udzu billah.
Wallahu a’lam.

Minggu, 03 April 2011

Adu kuat PC vs. Laptop (part.2)



Kekurangan PC
  1. Body-nya Gedhe
Personal Computer (PC) mang punya badan yg lebih gedhe, secara dia juga terdiri dari berbagai macam komponen sehingga membentuk satu unit yang disebut PC. Sebuah CPU (Central Processing Unit, kepanjangannya bener nggak ya?) tidak bisa disebut PC karena CPU yg berdiri sendiri belum bisa dioperasikan. Dia masih harus ditemani yg namanya Monitor, Keyboard dan Tikus (jangan ada kucing ya, takutnya ntar malah berantem).
Jika untuk sebuah CPU saja dimensinya 40 × 40 × 17cm³, dan Monitor 35 × 35 × 35cm³, (data diambil dengan metrode RATING: kiRA-kiRA tapi penTING), belum lagi ditambah space buat mouse-pad, dan Keyboardnya. Jika Keyboard ditaruh laci bawah meja, maka paling tidak butuh ruang kosong 80 × 50 × 60cm³ (belum termasuk Speaker Active) buat naruh seperangkat Personal Computer (diambil dari nilai minimal dengan meperhitungkan sirkulasi udara sekitar, karena atmosfer yg panas dapat mengakibatkan beberapa komponen PC cepat rusak atau performanya berkurang).

  1. Ribet, nggak ringkes
Oleh karena rasa ukhuwah (persaudaraan) yg luar biasa dari masing2 komponen yg membentuk sebuah PC sehingga mereka tak bisa terpisahkan, maka hal ini pula yg menjadi kekurangan si PC. Banyak kabel yang semrawut njrawut-njrawut kaya benang kusut. Kalo mau agak ringkes sih beli yang pake Bluetooth, tapi tu kalo punya fulus lebih gan…
Nggak seperti Komputer Pangku, yg dah komplit, nggak ada kabel yang semrawut, (kecuali satu: kabel adaptor).

  1. Boros Listrik
Jelas kalo seperangkat PC tuh makan daya listrik yg lebih besar. Begitu kamu nyalain CPU dia langsung nyedot listrik sekitar 150 watt, kalo CPU jadul (jaman dulu) lebih heboh man, bisa sampe 350 watt. Dan kalo kamu make monitor tabung sekitar 350 watt (bener nggak ya? Kalo ana salah dikoreksi ya? Masalahnya males ndongak-ndongak ke belakang monitor segala. He…he…he…)
Kalo kamu make monitor LCD agak lebih irit. Jadi kira-kira sekali ngangkat bakal nyedot listrik 500 watt, tapi tuh untuk angkatan pertama gan… nanti lama-lama bakal turun koq seiring berjalannya waktu. Maklum, mereka kan pake trafo, jadi kalo nyalain pasti ngangkat dulu. Hmmm… gimana ya ngejelasinnya??? Seperti kalo kita mau nyalain lampu neon gitu deh… (semoga kalian mudeng). Makanya kalo misal kita mau break sebentar dan kita hendak menggunakan computer lagi dengan tempo yg singkat, maka jangan dimatiin dulu komputernya (di -[standby] atau di-[hibernate] aja), biar nggak ngakat lagi dari awal.

  1. Riskan kalo listrik sering mati
Yang namanya perangkat elektronik yang menggunakan media penyimpan (Hardisk, IC dan sebagainya) dia bisa mengalami kerusakan bisa terjadi perubahan arus listrik yang sangat drastis dan mendadak (seperi mati listrik). Mati listrik secara mendadak (ada ya mati listrik yang nggak mendadak?), bisa mengaikbatkan hardisk jebol, RAM angus, dan yang paling parah Motherboard (Papan Induk) gosong, bisa mpe 1 jeti tuh…
Tapi tenang, temen-temen bisa berkorban sedikit uang untuk membeli alat yang namanya UPS (apa ya kepanjangannya? Ada yang tahu?). Alat ini berfungsi untuk menyimpan listrik sementara (tapi bukan battery kayak di laptop lho…). Dia cumin bertahan (biasanya) maksimal 10 menit (tergantung merk dan spec dari UPS tu sendiri), sebelum akhirnya antum meng-[shut down] si PC. UPS akan berbunyi “tiiiittt…. tiiiitttt…” dan temponya akan semakin cepat bila dayanya semakin menipis (yang menandakan dia bakal mati, harus buru-buru di-[shut down]) kayak ULTRAMAN yang bakal berubah jadi manusia lagi kalo kehabisan tenaga… hahaha…

  1. Susah ngebersihinnya
Jangan salah lho… PC juga perlu dibersihin, jadi meski nggak dibawa kemana-mana bukan berarti nggak usah dibersihin (kan nggak dibawa kemana-man jadi nggak ada yang ngelihat, jadi nggak perlu malu kalo ketahuan bahwa kita jorok… hihihi…). No…no…no…, no like that. Nggak…Nggak…Nggak…, Nggak kayak gitu. Ora…Ora…Ora…, Ora kayak kuwe’.
Yang namanya menjaga kebersihan tuh wajib, karena “kebersihan adalah sebagian dari iman”, bukan karena bersih-bersih karena dilihat orang. Hehehe…
Bukan seperti itu sih alasan logisnya, tapi kalo terlalu banyak debu yang menempel di perangkat Komputer bisa berbahaya, karena bisa-bisa debus tsb (debunya banyak jadi pake ‘s’ jadinya debus) bisa menyumbat atao menghambat jalan nya kipas, ato bisa mengotori PCB (motherboard). Hal ni bisa mengurangi performa dari si PC, dan yang lebih parah adalah terjadinya kerusakan. Makanya paling tidak sebulan sekali atau (semales-malesnya) 3 bulan sekali lah… temen2 buka tuh CPU, lalu bersihkan debunya pake vacuum cleaner atau kuas lah yang lebih murah…
Mang agak ribet dibanding laptop, karena harus bongkar-bongkar segala. Belum lagi kalo ntar lupa cara ngebalikinnya, bisa gawat tuh… Tapi berkorban tenaga dan pikiran sedikit nggak papa khan…, demi kemaslahatan kita bersama halah...(kiiita??? Antum ja kalee… Ané enggak…)
insya Allah masih nyambung lagi...

Minggu, 20 Maret 2011

Adu kuat PC vs. Laptop


Assalamu’alaikum wr. wb,
Seiring laju perkembangan jaman, teknologi pun kian berkembang, serta kebutuhan manusia akan teknologi dan informasi sudah menjadi mutlak. Tak ubahnya dengan komputer, alat ini kini sudah menjadi kebutuhan manusia “modern” karena sebuah tuntutan rutinitasnya.
Sebagai salah satu alat yg mengalami “evolusi”, alat ni akan terus mengalami perbaikan-perbaikan yang dianggap perlu. Perbaikan-perbaikan tersebut tentu tidak ada batas “sempurna”, karena karakter manusia yg tidak pernah puas. Lah… koq malah ngelantur kemana-mana.
Kita (kiii…ta…. Loe aja kalee, gue nggak…), kita sebagai salah satu insan modern yg kebutuhannya semakin bertambah, kini juga tidak bisa lepas dari alat yg bernama komputer ni. Bayangkan ja, orang2 kantoran tentu ja nggak lepas dari komputer (dari Kantor Catatan Sipil mpe Kantor Urusan Agama pasti ada alat ni). Para mahasiswa baru mau pesen mata kuliah ja via internet, jelas tu pake komputer, belum lagi ntar kalo ngerjain tugas ato skripsi dkk. Temen2 yg masih sekolah; ntar kalo ujian pasti pake lembar jawab komputer. (lho…??? Apa hubungannya?). Pokoknya kita nggak bisa lepas deh… ma yg namanya komputer. Oleh karena sebuah kebutuhan tersebut, maka keinginan untuk memilikinya sebagai milik pribadi pasti ada.
Untuk saat ni komputer menurut “kepraktisannya”, komputer dibedakan menjadi dua: Komputer Personal (PC) dan Komputer Pangku (Laptop). Masing-msing dari mereka punya kelebihan dan kekurangan. Nah… sebagai panduan buat temen2 yg lum punya komputer tapi ingin punya mungkin ni bisa menjadi referensi bagi temen2 sebelum menentukan pilihan. Selamat menikmati!

Kelebihan Personal Komputer (PC)
  1. Bisa di- upgrade
Oh… iya apa sih upgrade tuh… Nyari translatenya di kamu ja deh… Intinya, jika ènté beli komputer baru, saat tu kebutuhan ènté cuma ngetik-ngetik doang (misal), intinya lum begitu berat kerjanya, jadi kira-kira komputer dengan RAM 256 MB dan Hardisk 20 GB dah nyukup lah… Tapi seiring pertumbuhanmu ternyata kebutuhan ènté semakin bertambah, misal: ènté mulai bergelut didunia desain grafis, Videografi atau mungkin animasi 3 dimensi, dengan specification (dibaca: spék) komputer ènté saat itu, pasti perfomanya kurang jos, terkadang lemot bahkan nge-hang. Nah daripada dijual lalu ènté beli lagi yg baru, kan sayangng (komputer penuh kenangan tuh…) Ènté bisa meng-upgradenya, misal: menambah (bukan mengganti) RAMnya, karena biasanya Motherboard dalam sebuah CPU memiliki 3 slot untuk RAM. Asyik kan…?
Keuntungan ini juga bisa ènté manfaatin buat “nyicil” agar mendapatkan komputer yang joss. Seperti yg tadi ané sampaikan, ènté bisa beli dulu komputer yg spek-nya rendah (kepepet masalah fulus), nanti kalo dah punya fulus yg nyukup, ènté bisa meng-upgradenya satu per satu. Nyicil di sini bukan berarti ènté beli satu persatu lho gan… Masa ènté beli keyboardnya doang, terus ada fulus dikit eh… nambah beli mouse-pad-nya, mana bisa dipake???

  1. Komponen yg rusak mudah diganti atau dicarikan spare part lain.
Keuntungan yg kedua ni masih ada hubungannya ma yg pertama tadi. Jika ada salah satu komponen dari komputer kamu yg rusak, anggaplah RAMnya gosong gara-gara sering mati listrik. Kamu nggak perlu mengganti semua perangkat komputermu, kamu cuma perlu nyari RAM baru, kamu juga nggak perlu susah-susah nyari merk yg sama dengan RAM yg dulu. Meski RAMnya beda merk, tetep bisa dipake asal sama jenisnya (DDR1, DDR2 ato DDR3, coba liat dulu motherboardmu.)

  1. Lebih tangguh
Pernah suatu ketika karena sebuah tuntutan tugas, ané harus menyalakan PC ané hingga 2 x 24 jam nonstop. Tapi si PC ga ngalami apa2 tuh. Kalo yang di warnet-warnet malah mungkin 24 jam/hari dan 7 hari/minggu nggak ada matinya. Hal ni berbeda kalo terjadi ma si Lapty, mungkin baru 2-3 jam nyala mungkin akan terasa panas, meski sudah dikasih Cooling-pad. Tuh kata adek kos ané yang maniac-game pernah ngeluh karena Laptopnya sering cepat panas (ye… Laptop mahal2 cuma buat nge-game).

  1. Tidak mudah dimaling
Karena bentuknya yang bongsor, ribet, dengan kabel yg serba njruwet maka sebuah perangkat PC nggak mudah digotang-gotong ma si penyamun. Kecuali asesoris-asesoris kecil, kayak: headset, tikus (mouse) masih bisa diambil ma si maling. Karena berdasarkan pengalaman waktu kerja di warnet, tuh warnet sering ngalamin yang namanya kehilangan tikus ma headset.
Ukurannya yg gedhe ni sebenarnya juga menjadi salah satu kelemahan si PC, karena dia nggak praktis, nggak muat masuk kantong (kantong beras kali ya…), jadi susah kalo mo dibawa kemana-mana.

  1. Harganya relatif lebih murah
Dibanding Laptop jelas PC jauh lebih murah. Bukan hanya itu Laptop dengan spec bagus kadang perfomanya sama dengan PC dengan spec yg sedang, atau bahkan lebih bagusan PC. Afwan, bukannya mo mbanggain punya ndiri, tapi ané ma adek2 kos sering mbandingin performa PC ané dengan Laptop mereka (baik saat bikin animasi presentasi, muter film, atau saat maen Game, he… dasar se –kos gamer semua sih…).


bersambung...